Thursday, 18 December 2014

Prinsip Pergerakan Islam.

Prinsip-prinsip gerakan islam

Prinsip pertama
Kewajiban tandhim ‘oragnisasi’ dalam gerakan islam
1.1.  Kebalikan tandhim adalah kekacauan
1.2.  Menolak tandhim berarti memedomani spotanitas
1.3.  kekacauan dan spontanitas adalah kebalikan dari kekuatan
1.4.  kekacauan dan spontanitas adalah kebalikan dari persatuan
1.5.  kekacauan dan spontanitas tidak sesuai dengan hukum alam
1.6.  organisasi dan perencanaan adalah kunci dari keberhasilan gerakan
1.7.  tandhim adalah dasar manhaj islam
1.8.  tandhim adalah dasar petunjuk al-qur’an
1.9.  tandhim adalah dasar petunjuk Nabi
1.10.  tandhim adalah dasar gerakan Rasulullah saw.
1.11.  Sasaran-sasaran besar Islam mengharuskan adanya tandhim
1.12.  Besarnya perlawanan terhadap Islam mengharuskan adanya tandhim

Prinsip kedua
Kewajiban takamul ’totalitas’ dalam gerakan Islam
2.1. arti takamul dalam gerakan islam
2.2.  parsialitas dalam gerakan Islam
2.3.  manhaj Islam yang komprehensip mengharuskan adanya gerakan islam   
        yang komprehensif
2.4.        Bahaya parsialisme dalam gerakan islam
2.5.        tantangan yang multidimensi mengharuskan perlawan yang multidimensi
2.6.        takamul dalam gerakan islam pertama
2.7.        takamul dalam gerakan islam kontemporer

prinsip ketiga
kewajiban tawazun ’keseimbangan’ dalam gerakan islam
3.1.  nilai tawazun dalam setiap masalah
3.2.  nilai tawazun dalam gerakan islam
3.3.  logika skala prioritas sebagai pintu menuju tawazun
3.4.  bagaimana menyusun skala prioritas dalam gerakan islam
4.5.  beberapa contoh tawazun dalam al-qur’an
3,.6.  tawazun merealisasikan sikap moderat dan fanatisme
3.7.        para da’i dan realisasi keseimbangan dalam memberi perhatian
3.8.        gerakan islam yang seimbang itu sulit dan melelahkan

prinsip keempat
kewajiban wihdah ’kesatuan’ dalam gerakan islam
4.1.        fenomena berkembangnya pluralitas dalam gerakan islam
4.2.        alasan pluralitas terhadap islam dan muslimin
4.3.        hasil pluralitas
4.4.        pengaruh pluralitas terhadap islam dan muslimin
4.5.        pengaruh pluralitas terhadap harokah
4.6.        latar belakang yang sesungguhnya bagi pluralitas
4.7.        kesatuan gerakan islam adalah kewajiban syar’i
4.8.        kesatuan gerakan islam merupakan tuntutan harokah

prinsip kelima
kewajiban tarbiyah jihadiyah ’pendidikan jihad’ dalam gerakan islam
5.1.        berbagai aliran dalam masalah jihad
5.2.        islam menyerukan jihad
5.3.        jamaah yang islami adalah gerakan jihad
5.4.        reformasi islam dan keniscayaan jihad
5.5.        apa yang dimaksud dengan pendidikan jihad?
5.6.        islam menyerukan jihad
5.7.        antara jihad besar dan kecil
5.8.        rasulullah adalah mujahid pertama

prinsip keenam
kewajiban tarbiyah amniyah ’pendidikan sekuriti’ dalam gerakan islam
6.1.        apa yang kami maksud dengan amniyah?
6.2.        amniyah di kalangan para musuh gerakan islam
6.3.        amniyah adalah keharusan bagi gerakan islam
6.4.        aspek-aspek amniyah
6.5.        kesalahan-kesalahan yang membahayakan gerakan islam
6.6.        bermacam-macam upaya memecah belah gerakan islam
6.7.        trabiyah amniyah dan sikap yang diambil dalam kondisi sulit
6.8.        beberapa strategi amniyah

prinsip ketujuh
kewajiban ’alamiyah ’universal’ gerakan islam
7.1.        islam agama universal
7.2.        bukti-bukti universalitas islam
7.3.        konspirasi jahat terhadap uiversalitas islam
7.4.        tanggung jawab ishlah ’perbaikan’ mengharuskan universal

prinsip kedelapan
mabda’iyah ”prinsip” dan marhaliyah ”tahapan” dalam gerakan islam dan kewajiban memegang prinsip
8.1.        sejumlah da’i yang terpengaruh oleh metode dakwah yang partisan
8.2.        apa yang kami maksud mabda’iyah
8.3.        apa yang kami maksud marhaliyah
8.4.        marhaliyah tidak kontradiksi dengan mabda’iyah
8.5.        mabda’itah dan marhaliyah islam libanon

suplemen
melemahnya pemahaman terhadap tandhim
an-naqdu ’kritik’ dan dasar syariatnya
syarat-syarat an-naqdu ’kritik’
menejemen rapat yang baik
muhasabah harian dan dasar hukumnya.

No comments: