Keterampilan Mengajar
Setiap keterampilan mengajar memiliki komponen dan prinsip-prinsip
dasar tersendiri.
1. Keterampilan bertanya
Keterampilan bertanya yang perlu dikuasai oleh pembelajar meliputi
keterampilan bertanya dasar dan keterampilan bertanya lanjutan.
(1) Keterampilan bertanya dasar mencakup;
- pertanyaan yang jelas dan singkat,
- pemberian acuan, yaitu sebelum mengajukan pertanyaan pembelajar perlu memberikan acuan berupa penjelasan singkat yang berisi informasi yang sesuai dengan jawaban yang diharapkan,
- memusatkan perhatian; pertanyaan juga dapat digunakan untuk memusatkan perhatian peserta didik,
- memberi giliran dan menyebarkan pertanyaan; pembelajar hendaknya berusaha agar semua pebelajar mendapat giliran dalam menjawab pertanyaan, dan yang lebih penting adalah memberikan kesempatan berpikir kepada pebelajar sebelum menjawab pertanyaan yang diajukan.
(2) Keterampilan bertanya lanjutan meliputi;
- Pengubahan tuntunan tingkat kognitif yaitu pembelajar hendaknya mampu mengubah pertanyaan dari hanya sekadar mengingat fakta menuju pertanyaan aspek kognitif lain seperti penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi,
- Pengaturan urutan pertanyaan yaitu pertanyaan yang diajukan hendaknya mulai dari yang sederhana menuju yang paling kompleks secara berurutan,
- Peningkatan terjadinya interaksi yaitu pembelajar hendaknya menjadi dinding pemantul. Jika ada peserta didik yang bertanya, pembelajar tidak menjawab secara langsung, tetapi melontarkan kembali ke seluruh peserta didik untuk didiskusikan.
2. Memberi penguatan
Penguatan merupakan respons terhadap suatu perilaku yang dapat
menimbulkan kemungkinan terulangnya kembali perilaku tersebut. Penguatan dapat
dilakukan secara verbal berupa kata-kata dan kalimat pujian dan secara non verbal
yang dilakukan dengan gerakan mendekati peserta didik dan kegiatan yang
menyenangkan. Penguatan bertujuan untuk meningkatkan perhatian pebelajar
terhadap pembelajaran, merangsang dan meningkatkan motivasi belajar danmembina
perilaku yang produktif.
3. Mengadakan variasi
Mengadakan variasi merupakan keterampilan yang harus dikuasai
pembelajar dalam pembelajaran untuk mengatasi kebosanan peserta didik, agar
selalu antusias, tekun, dan penuh partisipasi. Variasi dalam kegiatan
pembelajaran meliputi;
- Variasi dalam gaya mengajar misalnya variasi suara, gerakan badan dan mimik, mengubah posisi, dan mengadakan kontak pandang dengan peserta didik.
- Variasi dalam penggunaan media dan sumber belajar misalnya variasi alat dan bahan yang dapat dilihat, penggunaan sumber belajar yang ada di lingkungan sekitar.
- Variasi dalam pola interaksi misalnya dalam mengelompokkan peserta didik, tempat kegiatan pembelajaran, dan dalam pengorganisasian pesan ( deduktif dan induktif).
4. Menjelaskan
Penggunaan penjelasan dalam pembelajaran memiliki beberapa komponen
yang harus diperhatikan, yaitu:
- Perencanaan meliputi isi pesan yang akan disampaikan harus sistematis dan mudah dipahami oleh pebelajar dan dalam memberikan penjelasan harus mempertimbangkan kemampuan dan pengetahuan dasar yang dimiliki oleh pebelajar.
- Penyajian dapat menggunakan pola induktif yaitu memberikan contoh terlebih dahulu kemudian menarik kesimpulan umum, dan pola deduktif yaitu hukum atau rumus dikemukakan lebih dahulu lalu diberi contoh untuk memperjelas rumus dan hukum yang telah dikemukakan.
5. Membuka dan menutup pelajaran
Membuka dan menutup pelajaran yang dilakukan secara profesional
akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan pembelajaran. Membuka
pelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan pembelajar untuk menciptakan
kesiapan mental dan menarik perhatian pebelajar secara optimal, agar mereka
memusatkan diri sepenuhnya pada materi pelajaran yang akan disajikan. Upaya
yang dapat dilakukan untuk mencapai hal tersebut adalah:
- menghubungkan materi yang telah dipelajari dengan materi yang akan disajikan,
- menyampaikan tujuan (kompetensi dasar) yang akan dicapai,
- menyampaikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan tugas-tugas yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan pembelajaran,
- mendayagunakan media dan sumber belajar yang sesuai dengan materi yang akan disajikan,
- mengajukan pertanyaan, baik untuk mengetahui pemahaman pebelajar terhadap pelajaran yang telah lalu maupun untuk menjajaki kemampuan awal berkaitan dengan bahan yang akan dipelajari.
Menutup pelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk
mengetahui pencapai tujuan dan pemahaman pebelajar terhadap materi yang
dipelajari serta mengakhiri kegiatan pembelajaran. Untuk menutup pelajaran
kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan adalah:
- menarik kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari (kesimpulan bisa dilakukan oleh pembelajar, oleh pebelajar, atau bersama-sama).
- mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengukur tingkat pencapaian tujuan dan keefektifan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
- menyampaikan bahan-bahan pendalaman yang harus dipelajari dan tugas-tugas yang harus dikerjakan (baik tugas individu maupun tugas kelompok) sesuai dengan materi yang telah dipelajari.
- memberikan post tes baik secara lisan, tulisan, maupun perbuatan.
6. Membimbing diskusi kelompok kecil
Hal-hal yang perlu dipersiapkan pembelajar agar diskusi kelompok
kecil dapat digunakan secara efektif dalam pembelajaran adalah:
- pembentukan kelompok secara tepat
- memberikan topik yang sesuai
- pengaturan tempat duduk yang memungkinkan semua peserta didik dapat berpartisipasi secara aktif.
7. Mengelola kelas
Pengelolaan kelas merupakan keterampilan pembelajar untuk
menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, dan mengendalikannya jika terjadi
gangguan dalam pembelajaran. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam
pengelolaan kelas adalah; kehangatan dan keantusiasan, tantangan, bervariasi,
luwes, penekanan pada hal-hal positif, dan penanaman disiplin diri.
Keterampilan mengelola kelas memiliki komponen sebagai berikut:
1). Penciptaan dan pemeliharaan iklim pembelajaran yang optimal:
- menunjukkan sikap tanggap dengan cara; memandang secara seksama, mendekati, memberikan pernyataan dan memberi reaksi terhadap gangguan di kelas,
- memberi petunjuk yang jelas,
- memberi teguran secara bijaksana,
- memberi penguatan ketika diperlukan.
2). Keterampilan yang berhubungan dengan pengendalian kondisi
belajar yang optimal :
- modifikasi perilaku yaitu mengajarkan perilaku yang baru dengan contoh dan pembiasaan, meningkatkan perilaku yang baik dengan penguatan, dan mengurangi perilaku buruk dengan hukuman,
- pengelolaan kelompok dengan cara; peningkatan kerja sama dan keterlibatan, menangani konflik dan memperkecil masalah yang timbul,
- menemukan dan mengatasi perilaku yang menimbulkan masalah, misalnya mengawasi secara ketat, mendorong peserta didik untuk mengungkapkan perasaannya, menjauhkan benda-benda yang dapat mengganggu konsentrasi, dan menghilangkan ketegangan dengan humor.
8. Mengajar kelompok kecil dan perorangan
Pengajaran kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk
pembelajaran yang memungkinkan pembelajar memberikan perhatian terhadap setiap
pebelajar, dan menjalin hubungan yang lebih akrab antara pembelajar dengan
pebelajar maupun antara pebelajar sendiri. Keterampilan mengajar kelompok kecil
dan perorangan dapat dilakukan dengan:
- mengembangkan keterampilan dalam pengorganisasian, dengan memberikan motivasi dan membuat variasi dalam pemberian tugas.
- membimbing dan memudahkan belajar, yang mencakup penguatan, proses awal, supervisi, dan interaksi pembelajaran.
- pemberain tugas yang jelas, menantang dan menarik.
Untuk melakukan pembelajaran perorangan perlu diperhatikan
kemampuan dan kematangan berpikir pebelajar agar apa yang disampaikan bisa
diserap dan diterima dengan efektif.
Dari semua uraian pada Bab ini dapat disimpulkan perbedaan area
antara model pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, dan
keterampilan mengajar
lihat juga ini ,,clikc here !
No comments:
Post a Comment